Thursday, March 12, 2015

Awal Tahun Pertamina Merugi Rp420 Miliar, EWI Pertanyakan Kapabilitas Dirut Pertamina

Awal Tahun Pertamina Merugi Rp420 Miliar, EWI Pertanyakan Kapabilitas Dirut Pertamina  : aktual.co
Pertamina

"Kesalahan manajemen Dwi Soetjipto yang tidak mampu menelorkan kebijakan antisipatif dan responsif membuat Pertamina jadi gamang dan hanya mampu menelorkan kebijakan reaktif," ujar direktur eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean kepada Aktual di Jakarta, Selasa (10/3).


Jakarta, Pada Januari 2015 PT Pertamina (Persero) mencatat kerugian  mencapai USD35 juta (Rp 420 miliar). Kerugian pertamina bisa disebabkan turunnya harga minyak dunia yang mendekati harga biaya produksi sehingga menurunkan pendapatan perusahaan. Selain itu, banyaknya pemborosan dalam operasional dituding menjadi penyebab kerugian Pertamina.

"Kesalahan manajemen Dwi Soetjipto yang tidak mampu menelorkan kebijakan antisipatif dan responsif membuat Pertamina jadi gamang dan hanya mampu menelorkan kebijakan reaktif," ujar direktur eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean kepada Aktual di Jakarta, Selasa (10/3).

Lebih lanjut dikatakan, saat ini elpiji 3Kg memiliki nilai subsidi paling besar, sementara minyak tanah subsidinya kecil. Seharusnya melalui bensin, solar dan elpiji 12Kg Pertamina sudah untung. 

"Jika dihitung dari keuntungan subsidi, tidak seharusnya Pertamina merugi jika dikelola dengan baik dan dengan kebijakan yang matang. Intinya adalah evaluasi menyeluruh terutama dalam biaya operasi karena ini pemborosan luar biasa," tegasnya.

‎Dengan kondisi seperti ini, lanjutnya, apakah Pertamina akan bisa menghadirkan kemakmuran bagi bangsa dan negara? Jika tidak segera membenahi internalnya maka Pertamina hanya akan memperkaya karyawannya saja tapi tidak memberi manfaat pada rakyat banyak.

‎Menurutnya, kementrian BUMN dan Direksi Pertamina segera duduk bersama menyusun strategi ke depan bagaimana menghadapi tantangan besar. Harga minyak dunia mungkin akan bertahan lama dengan kondisi seperti sekarang.

"Kondisi ini bahaya bagi pertamina, bisa-bisa Pertamina dalam 2 (dua) tahun akan bangkrut karena terus merugi. Apakah ini yang diinginkan kementrian BUMN dan Direksi Pertamina," pungkasnya.

sumber: Aktual.co

No comments:

Post a Comment