Presiden Direktur PT Pertamina Energy Trading Ltd Nawazir mengungkapkan, pada prinsipnya pengadaan minyak mentah dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) telah dilakukan dengan cara tender terbuka. Perusahaan-perusahaan yang mengikuti tender merupakan perusahaan yang telah memenuhi kriteria sebagai Daftar Mitra Usaha Terseleksi (DMUT) Petral untuk mendapatkan rekanan yang baik untuk mencegah terjadinya gagal suplai yang berpotensi menyebabkan krisis BBM di Indonesia.
Petral membeli minyak mentah dari Nigeria, Asia, Australia dan juga negara-negara eks Rusia. Pengadaan tersebut pada prinsipnya semua dilakukan dengan cara tender terbuka yang diikuti oleh 55 perusahaan, ujar Nawazir di gedung Kementerian ESDM, Jumat (24/2). Pernyataan tersebut diungkapkan sebagai bantahan penyelanggaraan tender yang dilakukan Petral dekat dengan praktik mafia.
Untuk mengikuti tender, lanjut dia, Petral membuka kesempatan sebesar-besarnya untuk setiap perusahaan yang berminat. Namun, perusahaan tersebut harus memenuhi persyaratan minimal yang telah ditetapkan. Persyaratan ini diperlukan untuk mencegah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga tidak terjadi gagal suplai yang menyebabkan krisis BBM di Indonesia.
Nawazir menambahkan, untuk pengadaan beberapa minyak mentah yang tidak dijual bebas atau terbatas dilakukan secara langsung kepada perusahaan nasional produsen maupun pihak yang ditunjuk oleh produsen untuk memasarkan minyak mentah tersebut. Dia mencontohkan, penunjukan langsung untuk pengadaan Arab Light dari Aramco yang tidak diperjualbelikan secara bebas. Selain itu, ada pula pengadaan Azeri dari PTT Thailand yang mempunyai penyimpanan minyak mentah Azeri yang terbesar di luar Azerbaijan.
Harga perolehan Azeri yang dibeli dari PTT Thailand secara langsung terbukti lebih murah daripada harga perolehan Azeri yang dilakukan melalui tender terbuka, ucapnya. Selain dengan dua perusahaan itu, Petral juga melakukan pengadaan langsung dengan Kuwait Petroleum Company dan Petronas (Malaysia). Khusus untuk PTT Thailand dan Petronas Malaysia, Pertamina bekerja sama dengan kedua perusahaan minyak nasional tersebut dalam kerangka kerjasama #ASCOPE (ASEAN Council on Petroleum), yaitu wadah kerja sama antar perusahaan minyak nasional di ASEAN.
sumber: merdeka.com
No comments:
Post a Comment