Tuesday, March 3, 2015

Pertamina Klaim Revitalisasi ISC Putus Mata Rantai

Gedung Pertamina -- FOTO ANTARA/Andika Wahyu


Jakarta: PT Pertamina (Persero) telah melimpahkan kewenangan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) kepada unit Integrated Supply Chain (ISC) mulai 1 Januari 2015. Pertamina mengklaim, revitalisasi tersebut dapat memutus mata rantai, sehingga pembelian dan penjualan minyak mentah bisa lebih efisien.

"Jadi rantai bisnis yang ada bisa dipersingkat. Diharapkan bisa memberikan nilai efisiensi bagi Pertamina," ucap Vice President ISC Pertamina, Daniel Syahputra Purba, saat konferensi pers strategi pengadaan minyak mentah dan BBM oleh Integrated Supply Chain PT Pertamina (Persero), di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 1A, Jakarta Pusat, Selasa (17/2/2015).

Lebih lanjut, ungkap dia, dengan melakukan revitalisasi tersebut, perusahaan minyak negara ini dapat mempersingkat proses ekspor impor. Bahkan dengan hal itu, Pertamina mampu meningkatkan nilai tambah pendapatan perusahaan.

"Lalu #peningkatan fleksibilitas dan utilisasi armada Pertamina. Itu kita berusaha memaksimalkan aset yang dimiliki oleh Pertamina. Untuk memanfaatkan armada transportasi atau tanker kegiatan impor dan ekspor, kita sudah laksanakan dengan kapal LPG," papar dia.

Daniel menambahkan, dari operasi kilang minyak yang dilakukan Pertamina hingga 2014, perusahaan minyak milik negara ini telah mendapat total pasokan minyak mentah sebanyak 853 ribu barel per hari (bph). Sebanyak 61 persen atau 520 ribu bph diperoleh dari domestik, 39 persen sisanya atau sebanyak 333 ribu bph berasal dari impor.

"Sedangkan untuk RKAP (Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan) 2015 sama, lebih banyak sedikit domestik sebesar 64 persen (555 ribu bph). Sedangkan impor sebesar 36 persen atau sebanyak 306 ribu bph," pungkas Daniel. 

sumber: metronews.com

No comments:

Post a Comment