Monday, March 2, 2015

Beli Minyak Trader Belanda, Pertamina Dinilai Tak Efisien

Beli Minyak Trader Belanda, Pertamina Dinilai Tak EfisienDirektur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang meresmikan SPB Vi-Gas Pertama di Bandung, Jawa Barat. 

JakartaPT Pertamina (Persero) memastikan dalam waktu dekat akan mengimpor minyak dari Belanda dan Azerbaijan sebanyak 4 juta barel. Kepastian tersebut diperoleh usai divisi pengadaan minyak Pertamina atau Integrated Supply Chain (ISC) menyelesaikan tender pengadaan minyak yang dimenangkan oleh dua perusahaan asal negara tersebut.

Direktur Pemasaran Ahmad Bambang menyebutkan, dua perusahaan yang dimaksud adalah Vitol Group asal Belanda dan BUMN minyak asal Azerbaijan bernama State Oil Company of Azerbaijan Republic (Socar) yang masing-masing akan mengirimkan minyak 2 juta barel.

"Sudah tender dengan transparan. Ada 53 perusahaan yang ikut kemudian sudah ditunjuk pemenangnya yakni Socar dan Vitol," ujar Bambang di #Komisi VII DPR, Senin (2/2).

Yang menarik, meski ISC sebagai divisi pengadaan minyak Pertamina diklaim telah secara transparan menggelar proses tender, Bambang enggan membeberkan harga minyak yang harus dibayar Pertamina untuk menebus minyak dari kedua perusahaan tersebut.

Begitu pun dengan Vice President ISC Daniel Purba yang sampai berita ini diturunkan belum menjawab pertanyaan CNN Indonesia.

"Harga sesuai dengan dimuka umum. Minggu ini diusahakan untuk kita umumkan melalui konferensi pers," ujar Bambang.

Tak Efisien

Mendengar ditetapkannya perusahaan asal Belanda dan Azerbaijan sebagai pemenang tender 4 juta barel minyak, Anggota Komisi VII DPR Kurtubi menuding pengadaan tender yang dilakukan ISC Pertamina tidak efisien. 

Sebab menurut Kurtubi, Vitol dikenal sebagai salah satu perusahaan trader bukan National Oil Company (NOC) layaknya Socar yang merupakan produsen langsung minyak tersebut.
"Walaupun mereka klaim tender sudah dilakukan secara transparan tapi tetap saja tidak efisien. Makanya saya dorong agar Pertamina melakukan pembelian langsung ke produsen minyak yang NOC. Kan tinggal koordinasi saja agar pembelian bisa dipayungi kerjasama bilateral," ujar Kurtubi.

Sebagai catatan, minyak yang dibeli dari Vitol dikabarkan berasal dari Nigeria, sedangkan pasokan dari Socar merupakan minyak lepas pantai dari blok Azeri yang ada di Azerbaijan. 

sumber: cnnimdonesia.com

No comments:

Post a Comment