JAKARTA - Tender minyak yang dilakukan PT Pertamina dituding tidak transparan dan tak sesuai dengan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas.
Tim Reformasi Tata Kelola Migas merekomendasikan pengadaan impor minyak harus terang-benderang setelah mengambil alih dari Pertamina Energy Trading Limited (Petral) keIntegrated Supplay Chain (ISC) agar minyak langsung ke jaringan operasi atau network operation center (NOC).
"Namun kenyataannya tender dilakukan sembunyi-sembunyi atau tidak sesuai rekomendasi, tidak akuntable, tidak fair serta tergesa-gesa," kata Ketua Umum Seknas Jokowi Muhamad Yamin di Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Menurut dia, jika dibiarkan praktek tender berpotensi merugikan negara. Atas dasar itu, pihaknya meminta Direktur Pertamina Dwi Sotjipto kembali merombak manajemen ISC.
Sementara, Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi (BaraJP) Sihol Manullang dengan tegas meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) segera mengadakan audit investigasi atas pengadaan tender minyak oleh Pertamina.
"Supaya terang-benderang, kami meminta ketua tim reformasi Faisal Basri mempublikasikan apa saja rekomendasi yang sudah atau belum dilakukan Kementerian ESDM," tandasnya.
Keduanya juga meminta #Presiden Joko Widodo mengawasi setiap kebijakan Menteri ESDM jangan sampai bertentangan dengan sembilan agenda prioritas Jokowi-JK, Nawa Cita.
Tim Reformasi Tata Kelola Migas merekomendasikan pengadaan impor minyak harus terang-benderang setelah mengambil alih dari Pertamina Energy Trading Limited (Petral) keIntegrated Supplay Chain (ISC) agar minyak langsung ke jaringan operasi atau network operation center (NOC).
"Namun kenyataannya tender dilakukan sembunyi-sembunyi atau tidak sesuai rekomendasi, tidak akuntable, tidak fair serta tergesa-gesa," kata Ketua Umum Seknas Jokowi Muhamad Yamin di Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Menurut dia, jika dibiarkan praktek tender berpotensi merugikan negara. Atas dasar itu, pihaknya meminta Direktur Pertamina Dwi Sotjipto kembali merombak manajemen ISC.
Sementara, Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi (BaraJP) Sihol Manullang dengan tegas meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) segera mengadakan audit investigasi atas pengadaan tender minyak oleh Pertamina.
"Supaya terang-benderang, kami meminta ketua tim reformasi Faisal Basri mempublikasikan apa saja rekomendasi yang sudah atau belum dilakukan Kementerian ESDM," tandasnya.
Keduanya juga meminta #Presiden Joko Widodo mengawasi setiap kebijakan Menteri ESDM jangan sampai bertentangan dengan sembilan agenda prioritas Jokowi-JK, Nawa Cita.
sumber: sindonews.com
No comments:
Post a Comment