Tuesday, March 10, 2015

Impor 2 juta barel minyak, Pertamina bungkam soal harga

Impor 2 juta barel minyak, Pertamina bungkam soal harga

Pembelian minyak mentah yang dilakukan oleh Integrated Supply Chain (ISC) disebut-sebut lebih murah ketimbang saat masih dipegang Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Kenyataan itu terungkap setelah Pertamina melimpahkan kewenangan pembelian impor minyak dari Pertamina Energy Trading Limited (Petral) ke unit ISC per 1 Januari 2015.
Pelimpahan kewenangan penjualan dan pembelian minyak mentah kepada ISC tersebut diklaim lebih efisien dan hemat anggaran. Jika nantinya pembelian minyak oleh ISC ternyata lebih mahal, Daniel Syahputra Purba bakal diberhentikan dari jabatannya sebagai Vice President ISC.
"Kalau tidak, Pak Daniel-nya yang diganti," ujarnya di Gedung Pertamina, Jakarta, Selasa (17/2).
Di tempat sama, Daniel menjelaskan saat ini ISC telah menyelesaikan proses tender pengadaan minyak mentah. Dari 62 Daftar Mitra Usaha Terdaftar (DMUT) atau suplier minyak mentah, ISC berhasil menyaring dua pemenang.
"Yakni Socar dengan minyak mentah Azeri (Azerbaijan) sebesar 2 juta barel. Sedangkan satunya lagi dari Vitol dengan minyak mentah Nigeria sebesar 2 juta barel," jelas dia.
Sayangnya, Daniel tak dapat memberikan penjelasan terkait kisaran harga yang disepakati dalam tender yang dimenangkan oleh Socar dan Vitol tersebut.
"Bukannya tidak transparan, tapi ini berkaitan dengan etika bisnis. Kita juga ingin lebih menjaga iklim internasional trading," ungkapnya.
sumber: merdeka.com

No comments:

Post a Comment