Bulan Januari 2015, PT Pertamina Persero mencatat kerugian sebesar US$35 juta.
Jakarta, Pada bulan Januari 2015, PT Pertamina (Persero) mencatat kerugian sebesar US$35 juta (atau sekitar Rp420 miliar), akibat terkena pengaruh turunnya harga minyak dunia.
Hal ini merupakan kerugian pertama yang diderita BUMN sejak Kementerian tersebut dikomandoi oleh Rini Soemarno.
Saat dikonfirmasi, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, tak banyak komentar. Dia mengaku, belum bisa menyampaikan terkait kerugian tersebut.
"Nanti-nanti akan kita sampaikan," ujar Dwi usai pertemuan dengan sejumlah Menteri Ekonomi di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Sabtu, (7/3).
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, bahwa pihaknya belum melakukan rapat pemegang saham untuk menghitung kerugian Pertamina pada bulan Januari hingga Februari 2015.
"Belum rapat pemegang saham, jadi kita belum tahu kerugiannya berapa," kata Rini.
Hal ini merupakan kerugian pertama yang diderita BUMN sejak Kementerian tersebut dikomandoi oleh Rini Soemarno.
Saat dikonfirmasi, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, tak banyak komentar. Dia mengaku, belum bisa menyampaikan terkait kerugian tersebut.
"Nanti-nanti akan kita sampaikan," ujar Dwi usai pertemuan dengan sejumlah Menteri Ekonomi di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Sabtu, (7/3).
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, bahwa pihaknya belum melakukan rapat pemegang saham untuk menghitung kerugian Pertamina pada bulan Januari hingga Februari 2015.
"Belum rapat pemegang saham, jadi kita belum tahu kerugiannya berapa," kata Rini.
sumber: Aktual.co
No comments:
Post a Comment