Wednesday, February 18, 2015

Bos Pertamina Bidik Lima Isu Kritis


Bos Pertamina Bidik Lima Isu Kritis : aktual.co

"Isu pertama yang dijadikan fokus perseroan tahun ini adalah pengembangan sektor hulu. Hal ini dilakukan, mengingat porsi hulu Pertamina untuk produk dalam negeri masih rendah, bahkan baru 23%. Oleh sebab itu, ini jadi harapan kami untuk tumbuh lebih baik ke depan," kata Dwi dalam jumpa persnya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (17/2).


Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan bahwa pihaknya tengah membidik lima isu kritis yang akan menjadi fokus manajemen pada tahun ini. Di mana kelima isu tersebut akan disinkronkan dengan visi perseroan untuk membangun kemandirian energi, dan menjadikan Pertamina sebagai perusahaan minyak nasional kelas dunia.

"Isu pertama yang dijadikan fokus perseroan tahun ini adalah pengembangan sektor hulu. Hal ini dilakukan, mengingat porsi hulu Pertamina untuk produk dalam negeri masih rendah, bahkan baru 23%. Oleh sebab itu, ini jadi harapan kami untuk tumbuh lebih baik ke depan," kata Dwi dalam jumpa persnya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (17/2).

Dwi berharap pemerintah akan memberikan dorongan atau kepercayaan untuk Pertamina dalan mengambil berbagai sumur yang mau habis masa kontraknya.

Kemudian, empat lini lain yang menjadi fokus kritis perseroan tahun ini adalah procurement, pengolahan, distribusi, dan logistik.

"Dalam hal ini, revitalisasi terhadap Integrated Supply Chain (ISC) milik perseroan juga dibidik menjadi fokus Pertamina," ujarnya.

Selain itu, lanjut Dwi, perseroan juga berencana meningkatkan kapasitas kilang yang dimiliki. Pada Februari lalu, Pertamina pun telah melakukan peningkatan beberapa kapasitas kilangnya.

"Kita telah melaksanakan sosialisasi mengenai rencana peningkatan kapasitas kilang ke depan," imbuh dia.

Selain itu, Pertamina juga akan melakukan pengembangan infrastruktur dan meningkatkan pemasaran tahun ini. Hal ini berkaitan dengan upaya perseroan untuk menghadapi persaingan di masa akan datang.

"Perbaikan struktur keuangan jadi concern kami. Karena kebutuhan capex cukup besar. Posisi ini membuat Pak Arief (Dirkeu Pertamina) harus bekerja keras," tutupnya.


sumber

No comments:

Post a Comment