Thursday, February 12, 2015

Cocktail Party di Singapura, DPR: Saya Tidak Tahu Apa Kegunaannya

Cocktail Party di Singapura, DPR: Saya Tidak Tahu Apa Kegunaannya : aktual.co
"Dari sisi efisiensi saya tidak tahu apa kegunaan Cocktail Party. Namun bisa saja itu dilakukan karena Petral-PES berada di Singapura. Mungkin hal tersebut dilakukan untuk menarik investor asing membangun kilang minyak di Indonesia," pungkasnya.

Jakarta,  Dalam rangka melakukan efisiensi dan penghematan biaya operasional BUMN, Menteri Rini Soemarno mengeluarkan surat edaran: SE-08/MBU/2014. Surat edaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan kinerja pelayanan melalui efisiensi dan penghematan biaya operasional. Namun, Pertamina-Petral PES bakal mengadakan cocktail party and Dinner Reception to meet the new president Director & CEO, Non executive Directors of PES, VP ISC Pertamina di Singapura.

"Saya melihat undangan itu ditujukan kepada anak perusahaan mereka dan relasi bisnis, tapi saya tidak tahu dalam agenda apa. Biasanya kegiatan seperti itu dilakukan untuk menarik investor," ujar Ketua Komisi VI DPR Hafisz Tohir di Jakarta, Selasa (10/2).

Lebih lanjut dikatakan bahwa dirinya menyerahkan langkah selanjutnya kepada komisi VII karena urusan kerja teknis Pertamina ada disitu, termasuk semangat efisiensi yang digemborkan pertamina.

"Dari sisi efisiensi saya tidak tahu apa kegunaan Cocktail Party. Namun bisa saja itu dilakukan karena Petral-PES berada di Singapura. Mungkin hal tersebut dilakukan untuk menarik investor asing membangun kilang minyak di Indonesia," pungkasnya.

Seperti diberikan sebelumnya, Tim Aktual.co mengkonfirmasi ke Manajer Media Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui rencana cocktail party and Dinner Reception yang dilakukan tersebut.

"Perlu saya sampaikan bahwa kegiatan anak perusahaan (Petral-PES) dalam kaitan bisnis tidak disampaikan ke kami," ujar Adiatma Sardjito kepada Aktual, Selasa (10/2).

Adiatma menambahkan bahwa acara yang dilakukan anak usaha Pertamina tersebut lumrah dalam membina relasi.

"Dalam dunia bisnis, Cocktail party and Dinner Reception adalah hal yang lumrah dalam membina relasi. Acara tersebut memang tidak harus disampaikan ke Hupmas, acara tersebut juga tidak untuk dipublikasikan," tegasnya.

Pengamat Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean menilai apa yang dilakukan oleh Pertamina melalui anak usaha di Singapura adalah bentuk pembangkangan terhadap perintah Presiden Joko Widodo bahwa semua instansi pemerintah harus berhemat.

Instruksi Presiden untuk berhemat tersebut juga telah dipertegas menPAN dalam surat edarannya. Dengan demikian dengan melakukan cocktail party and Dinner Reception, Pertamina telah melakukan pembangkan terhadap instruksi Presiden Jokowi.

‎"Ini juga bentuk dari sikap Pejabat Pertamina yang merasa bahwa mereka lebih berhak untuk menikmati kekayaan migas. Rakyat dalam hal ini posisinya ditempatkan sebagai objek yang harus menanggung biaya kemewahan hidup Pertamina," ujar Ferdinand.

Menurutnya, rakyat harus menanggung liberalisasi harga minyak sementara pejabat Pertamina berpesta pora menggunakan uang rakyat

Untuk diketahui, informasi yang diperoleh Aktual.co Pertamina berencana mengadakan cocktail party and Dinner Reception to meet the new president Director & CEO, Non executive Directors of PES, VP ISC Pertamina di Singapura. Acara tersebut dilaksanakan di The Residence 5 & 6, level 3 The Grand Hyatt pada 10 Februari 2015 mulai 18.30 waktu setempat.

Acara cocktail party and Dinner Reception merupakan tradisi yang sering dilakukan Ari Soemarno ketika menjadi Dirut Pertamina. Acara tersebut dilakukan untuk mempertemukan trader BBM dengan beberapa pejabat Pertamina dan Petral-PES.

sumber: aktual.co

No comments:

Post a Comment