ilustrasi
JAKARTA - Pengamat energi dari ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan bahwa kinerja Integrated Supply Chain (ISC)-Pertamina tidak lebih baik dari PT Petral Pertamina. Dinilainya, Petral bahkan bisa lebih terbuka saat melakukan proses tender dibandingkan ISC.
Hal tersebut disampaikan Komaidi dalam menanggapi tertutupnya proses tender perdana pengadaan minyak mentah atau 'Crude Oil' yang akan diimpor ISC-Pertamina.
"Semangatnya harus terbuka dan transparan. Bukan hanya kepada Petral maupun NOC (National Oil Company), kepada publik juga harus terbuka," ujar Komaidi kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/2).
Ia melanjutkan, jika ISC-Pertamina melakukan tender terbuka, maka harus diumumkan di media massa cetak atau online, atau setidaknya di website Pertamina yang memberitahukan kalau mereka sedang menggelar tender tersebut lengkap dengan spesifikasinya.
"Tapi kalau tertutup begini, kinerja ISC Pertamina tidak lebih baik dari Petral yang malah bisa lebih terbuka saat melakukan proses tender," imbuhnya.
Komaidi juga menyinggung kinerja Tim Reformasi Tata Kelola Migas (TRTKM) yang dipimpin Faisal Basri yang telah merekomendasikan kepada Pertamina dan semua lembaga yang mengelola di sektor migas agar mengutamakan transparansi dan keterbukaan.
Menurut Komaidi rekomendasi yang diajukan Faisal Basri cs itu masih bersifat makro, tanpa memberi usulan-usulan yang rinci dan jelas. "Seharusnya rekomendasi Tim RTKM bersifat teknis. Saya kira apa yang diajukan tim tersebut hanya replika saja," lontar Komaidi.
Selain itu, lanjutnya, anggota Tim RTKM sendiri dinilai tidak paham dengan permasalahan utama terhadap pengelolaan sumber daya migas yang seharusnya menguntungkan rakyat Indonesia. "Kalau di bidangnya masing-masing, mereka anggota TRTKM memang kompeten. Tapi, saya kira mereka perlu belajar lagi," pungkas Komaidi.
Seperti diberitakan sebelumnya, tender perdana pengadaan crude oil yang dilakukan ISC Pertamina sejak 22 Januari lalu ditenggarai sudah ada pemenangnya. Namun yang disayangkan berbagai pihak, ISC-Pertamina enggan mengumumkan pemenang tender tersebut.
Tender pengadaan minyak itu sendiri diketahui untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri periode April 2015. Setidaknya ada dua jenis minyak mentah sebanyak empat juta barel yang ditenderkan ISC-Pertamina, yakni minyak dari Azeri-Azerbaijan, dan Qua Iboe/bonny light -Nigeria, informasi yang beredar ada peserta tender yang bukan NOC dimenangkan meskipun tidak memiliki penawaran terendah.
sumber: indopos.co.id
No comments:
Post a Comment