Wednesday, February 4, 2015

Setiap Tender Minyak Harus Diumumkan ke Publik



Anggota Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha mendesak, PT. Pertamina (Persero) dan Integrated Supply Chain (ISC) untuk menjelaskan secara rinci tender perdana crude oil, yang sedianya dilakukan pada 27 Januari 2015, pasalnya menurut kader dari partai Golkar tersebut, tender tersebut tidak transparan.

"ISC dibawah pimpinan Daniel Purba sudah seharusnya mengumumkan kepada publik terkait bagaimana mekanisme tender minyak mentah, berapa jumlahnya, bagaimana teknisnya," ujarnya, di Jakarta, Senin (2/2).

Menurut Satya, proses tender mulai dari pengumuman pemenang justru tidak terbuka, ini justru berbeda dengan pernyataan Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri. "ISC-Pertamina harusnya transparan, kepada publik soal tender minyak mentah. Karena isu ini, adalah isu sensitif dan berpotensi menggerus keuangan negara," kata Satya.

Satya menambahkan, pengumuman seharusnya dilakukan secara terbuka dengan melibatkan media atau website online yang bisa di akses publik. Berbeda jika tender tertutup, karena hanya berdasarkan undangan masing-masing kontraktor.

Hal senada dikatakan Direktur Energy Wacth Indonesia, Ferdinand Hutahaean. Selama dirinya menyoroti proses tender, ia tidak melihat adanya keterbukaan kepada masyarakat. Kedua perusahaan itupun diminta untuk transparan mengenai tender pengadaan minyak mentah.

"Penting bagi ISC-Pertamina untuk melakukan transparansi atau keterbukaan informasi tentang pengadaan minyak. Saat ini ada dua hal yang paling krusial untuk dibuka secara jujur ke publik, yaitu terkait tender minyak mentah perdana ISC dan perjanjian kerjasama dengan Sonangol," ujar, dalam keterangannya di Jakarta.

Menurutnya, dua hal tersebut menjadi sangat penting karena akan menjadi barometer utama bagi publik tentang kinerja ISC dan Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin Faisal Basri.

"Saat ini, ISC-pertamina tidak ada keterbukaan terkait volume crude oil yang hendak diimpor, siapa peserta tendernya, mekanisme dan apa saja syarat yang ditentukan," tegasnya.

Dia menambahkan, jika ISC-Pertamina masih tertutup seperti ini, artinya tidak ada perubahan sama sekali. Dan ini bisa menjadi bukti sah, bahwa selama ini tim Faisal Basri hanya memindahkan tempat bermain mafia.

Selain itu, Ferdinand mengatakan, proses tender minyak mentah Pertamina yang dilakukan ISC ini belum mengumumkan pemenang tender ke publik hingga saat ini. Dia menilai, proses tender keduanya terkesan tertutup dan tidak transparan.

Diketahui, tender itu untuk memenuhi kebutuhan minyak mentah periode bulan April 2015, dan terdapat dua jenis minyak yaitu 4juta barel untuk jenis Azuri dan Qua Iboe-Nigeria.

sumber: indopetronews.com

No comments:

Post a Comment