Friday, February 6, 2015
Tak Lagi Petral, ISC Masih Sembunyi-Sembunyi Impor Minyak
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dinilai tidak menjalankan perintah Presiden Joko Widodo. Hal itu terjadi lantaran tender minyak yang dilakukan oleh PT Pertamina (persero) tidak sesuai dengan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas.
Tim Reformasi Tata Kelola Migas merekomendasikan, pengadaan impor minyak harus terang-benderang setelah menempatkan fungsi dan wewenang Pertamina Energy Trading Limited (Petral) ke Integrated Supplay Chain (ISC). Ini pun dilakukan agar pasokan minyak diperoleh langsung ke jaringan operasi atau network operation center (NOC).
"Namun kenyataannya tender dilakukan sembunyi-sembunyi atau tidak sesuai rekomendasi. Tidak akuntabel, tidak fair serta tergesa-gesa," kata Ketua Umum Seknas Jokowi, Muhamad Yamin dalam keterangan tertulisnya, Jakarta Kamis (5/2/2015).
Menurut dia, jika terus dibiarkan, maka praktik tender itu berpotensi merugikan negara. Atas dasar itu, pihaknya meminta Direktur Pertamina Dwi Soetjipto kembali merombak manajemen ISC.
Sementara, Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi (BaraJP) Sihol Manullang dengan tegas meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) segera mengadakan audit investigasi atas pengadaan tender minyak oleh Pertamina.
"Supaya terang-benderang, kami meminta ketua Tim Reformasi Faisal Basri memublikasikan apa saja rekomendasi yang sudah atau belum dilakukan Kementerian ESDM," tandasnya.
Keduanya juga meminta Presiden Joko Widodo mengawasi setiap kebijakan Menteri ESDM jangan sampai bertentangan dengan Nawa Cita.
sumber: okezone
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment