JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha mendesak PT Pertamina (Persero) dan Integrated Supply Chain (ISC) untuk menjelaskan secara rinci tender perdana crude oil yang sedianya dilakukan pada 27 Januari 2015, karena diduga tidak transparan. Tender itu untuk memenuhi kebutuhan minyak mentah periode bulan April 2015, dan terdapat dua Jenis minyak yaitu empat juta barel untuk jenis Azuri dan Qua Iboe-Nigeria. Namun, proses tender mulai dari pengumuman pemenang justru tidak terbuka, ini justru berbeda dengan pernyataan Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri. "ISC-Pertamina harusnya transparan, kepada publik soal tender minyak mentah. Karena isu ini adalah isu sensitif dan berpotensi menggerus keuangan negara," tutur Satya. Menurutnya, publik harus ikut mengawasi jalannya tender minyak mentah, karena sesuai pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto dan Tim Rencana Tata Kelola Migas Faisal Basri soal transparansi tender minyak. "ISC dibawah pimpinan Daniel Purba sudah seharusnya mengumumkan kepada publik terkait bagaimana mekanisme tender minyak mentah, berapa jumlahnya, bagaimana teknisnya," tuturnya. Seharusnya sebelum tender minyak di lakukan, harus mengumumkan terlebih dahulu, sehingga para peserta tender dapat melihat secara jelas teknis dan mekanisme yang dibutuhkan. Pengumuman juga dilakukan secara terbuka dengan melibatkan media atau website online yang bisa di akses publik. Berbeda jika tender tertutup karena hanya berdasarkan undangan masing-masing kontraktor.
sumber: beritaheadline
No comments:
Post a Comment