Wednesday, February 4, 2015

ISC Pertamina Diminta Terbuka soal Tender Minyak Mentah

ShutterstockIlustrasi minyak

Tender minyak mentah (crude oil) yang pertama kali dilakukan oleh Intagrated Supply Chain (ISC) Pertamina, prosesnya terkesan sangat tertutup.

Menurut pengamat migas dari Energi Watch Ferdinand Hutahaen, tender itu telah menghasilkan pemenang tender, yaitu Socar untuk minyak mentah Azeri sebesar 2 juta barel dan Vitol untuk  minyak mentah Nigeria sebesar 2 juta barel.

Dia bilang, proses tender terbuka dan transparan seperti yang dijanjikan oleh Tim Reformasi Tata Kelola Migas dan ISC sepertinya tidak terjadi. Publik sangat sulit mengawasi proses ini, bahkan anggota DPR dan DPD RI bersuara keras agar ISC membuka ke publik tentang proses tender yang sudah dilakukan.

"Siapa peserta tender, syaratnya apa, spek-nya seperti apa, tata caranya bagaimana, tender terbuka atau tertutup, semua serba tidak jelas, tidak ada transparansi dalam proses ini. Bahkan kabarnya ISC telah memenangkan peserta tender yang harganya lebih mahal 6 sen dolar/barel dari penawar dibawahnya. Ini aneh bagi kami, kenapa penawar yang harganya lebih tinggi bisa dimenangkan," ujar Ferdinand kepada Kontan, Senin (2/2/2015). 

Dia pun meminta agar KPK segera turun ke ISC Pertamina. Tender ini, kata dia  harus segera diperiksa secara detil, ISC tidak boleh sembunyi dibalik software untuk menetapkan pemenang tender.

"Jangan menggunakan software yang sudah dimanipulasi untuk proses tender crude ini. Kapan bangsa ini akan bebas dari kejahatan mafia migas jika masih saja proses tender terus tertutup dan aneh? Jika penawar yang lebih mahal dimenangkan, itu artinya akan ada potensi kerugian negara, ini harus diperiksa," tegas dia.

Ia meminta kepada Menteri  ESDM Sudirman Said, Dirut Pertamina Dwi Sucipto dan Tim Reformasi Tata Kelola Migas  Faisal Basri agar segera memeriksa proses ini. "Semua tender crude oil harus transparan, bebas dari mafia dan pola pengadaannya harus dirubah demi bangsa dan negara," ujarnya.

sumber: kompas.com

No comments:

Post a Comment